Kenalin nama ku adalah
Wira Rizaldy Agatha , biasa dipanggil Wira . saat ini aku berada dibangku kelas
3 smp .. ya biasalah yaa namanya juga anak muda, apalagi masa2 smp yg sangat
baru2nya mengenal apa artinya ‘pacaran’ pasti semua punya cerita cinta sendiri
, dan ini cerita ku waktu aku baru naik kekelas 2 smp ,
and let’s to reading
………
***
Pada saat dikelas
waktu pelajaran olahraga , Pak Rusdi selaku guru olahraganya meminta anak2
dikelas untuk membuat kelompok olahraga, masing2 kelompok terdiri dari 12 orang
dan didalam satu kelompok itu harus terdapat ketua,sekretaris dan bendahara .
didalam pemilihan kelompok itu Wira mendapat urutan kelompok pertama dan ia
menjadi bendaharanya .
“nah anak2.. semua
kelompok sudah ditentukan, sekarang dari masing2 kelompok itu harus ada ketua ,
dan nanti ketua yg menentukan siapa saja sekretaris dan bendaharanya , sekian
dari bapak , asalamualaikum” ujar Pak Rusdi mengakhiri pembelajaran minggu
pertama olahraga hari ini,
“iya pak,
waalaikumsallam” jawab anak sekelas berbarengan,
“eh, lu jadi bendahara
dikelompok satu ya” ucap Indra pada Wira yg duduk tepat diseberang kursinya ,
dan ia selaku ketua kelompok pertama yg baru dipilih ,
“ah? Gw??” jawab Wira
terkejut,
“iya, ada bendahara 1
sama bendahara 2 , lu jadi bendahara 1 nya,” ucap Indra menjelaskan,
“bendahara 2 nya
siapa?” Tanya Wira pada Indra,
“si Dhanis” jawab
Indra singkat,
“oh yaudah deh” ujar
Wira yg pasrah karena ia menjadi bendahara dikelompok olahraganya,
Kkkkriiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnngggggggggggggggggggggggggggggg....
*bel istirahat
berbunyi,
Didalam kelas Wira
terduduk sendirian sembari menulis sesuatu dan tak disadari Dhanis sudah berada
tepat disebelah tempat duduknya,
“eh,” terdengar suara
cewek yg mengejutkan Wira,
“lah kok lu tiba2
disini?” ujar Wira bingung,
“kenapa emang? Gak
boleh ya” Tanya Dhanis memelas,
“boleh2 , tapi kenapa
lu tiba2 duduk disini?” ucap Wira pada Dhanis,
“iya gw mau ngomongin
masalah bendahara, lu kan bendahara 1 dikelompok kita, jadi kalau minggu depan
ada penarikan uang kas olahraga lu aja ya yg tagihin ke anak2, gw gak mau”
jawab Dhanis menjelaskan,
“loh? Kok gw doang ??
lu juga dong harusnya, apa fungsinya bendahara 2 kalau gak bantu bendahara 1”
ucap Wira tegas pada Dhanis,
“yaa iyasih, tapi gw gak
mau aja Ra, soalnya gw juga terpaksa nih jadi bendahara” jawab Dhanis dengan
nada suara yg pelan,
“Nis, emang gw juga
gak gitu apa? Gw males juga kali kaya gini, tapi kalau urusan pelajaran sama
sekolah ya gak apa2 lah,toh ini juga Cuma jadi bendahara doang” ucap Wira
panjang lebar,
“yaudah deh, terus
kalau minggu depan ada penarikan uang kas gimana?” Tanya Dhanis,
“lu gak mau sendirian
narikin tuh uang kas emang?” Tanya balik Wira pada Dhanis,
“enggak, kalau gitu
kita berdua aja deh yg narikin uang kas bareng” ucap Dhanis pada Wira,
“gak deh,” jawab Wira
singkat,
Percepat ……
Minggu depannya, Hari
pertama berlalu, hari kedua juga demikian .. dari dua hari yg lalu Dhanis masih
berusaha membujukku untuk menarik uang kas olahraga bersama denganku, entah maksudnya
apa akupun tak tau, ‘apakah dia menyukaiku?’ ahh entahlah… dan dihari ketiga
ini ia juga masih berusaha memintaku untuk menarik uang kas itu ,
“Wira, please dong
bareng narikin uangnya . gw gak mau kalau sendiri, males tau” ucap Dhanis
padaku,
“yaudah deh, besok
hari jumat pas pelajaran olahraga kita narikin bareng” jawabku setuju pada
Dhanis yg dari dua hari lalu sudah membujukku akan hal itu,
“nah gitu kenapa, oke”
ujar Dhanis singkat,
Keesokan harinya,sebelum
pelajaran pertama dimulai yaitu pelajaran olahraga, Wira dan Dhanis menarik
uang kas bersama
“tulis nama anak2nya
aja dulu Ra” ujar Dhanis pada Wira,
“okeoke” jawab Wira
singkat, “wey bayar uang kas nih,” ucap Wira kepada teman2 sekelompoknya
setelah menulis nama2 anggota kelompok 1 dibuku khusus uang kas olahraga,
“iyaa” jawab mereka
serempak,
“sinisini” ujar Dhanis
memanggil teman2nya,
“berapa bayarnya?
Seribu?” Tanya Indra sang ketua kelompok mereka,
“iya seribu aja,
lagian juga baru sekali ini kan narik uang kasnya” jawab Dhanis pada Indra,
“sipdeh betul itu
betul , nih” ujar Indra sembari memberi uang lembar seribuan yg sudah terlihat
‘buluk’ dan agak robek kepada Dhanis, dan Dhanis pun segera memberikan uang itu
kepada Wira
“ih apaan nih?” Tanya
Wira yg agak bingung sembari melihat dan membalik-balikan uang itu,
“itu uang lah, gimana
sih luu” jawab Indra enteng,
“ya Allah, udah
nominal Cuma seribu,uangnya jelek,buluk,robek lagi ampuun” ucap Wira terengah,
“lebay lu, hahaha
woles aja kali, yaudah selamat nagihin uang kas yoo” jawab Indra pada Dhanis
dan Wira,
“haha iyaiya” jawab
Dhanis dan Wira berbarengan,
Setelah mereka menarik
uang kas , bel masuk kekelas pun berbunyi dan mereka semua mengikuti pelajaran
dari pertama sampai pelajaran yg terakhir …
Percepat ..
#Wira POV<<
Hari demi hari terasa
cepat berlalu, bahkan minggu demi minggu pun juga demikian , aku merasa ada
sesuatu yg aneh dalam diriku, setiap aku bertemu Dhanis pasti aku merasa senang
dan nyaman berada disampingnya, dan setiap aku menarik uang kas olahraga bersama
dia aku merasa Dhanis dan aku menjadi sangat dekat sekali .. apa aku
menyukainya (?)
Setelah memeriksa
semua catatan olahraga, aku tersentak melihat nama Dhanis dibuku kas olahraga ,
kulihat nama panjangnya adalah Nisrina Dhanisa Anindya . ‘namanya bagus..’
ucapku dalam hati, aku yg sedang tidak ada kerjaan dirumah akhirnya memutuskan
untuk menulis2 sesuatu , dan terlintas difikiranku untuk menghias nama Dhanis
dibuku privasiku ..
“spidol mana ya
spidol?” tanyaku pada diri sendiri karena sibuk mencari2 spidol berwarna yg
biasanya aku letakkan didalam lemari khusus untuk pelajaran2 sekolah,
“ah,kali aja ada
didalem tas nih!” ucapku sembari merogoh-rogoh bagian dalam tas ku, ku cari
dengan teliti dan akhirnya… “ketemu! Yes”
ujarku kegirangan, akupun langsung mengambil buku dan mengukirkan
namanya, huruf demi huruf ku tulis dengan rapi supaya terlihat bagus ,
“akhirnyaa selesaiii ,
keren juga nih bikinan gw .. hahaha” ujarku sembari tertawa melihat ukiran
tulisan karya ku, dan akhirnya aku juga membuat ukiran nama ku dibawah ukiran
nama Dhanis,
Beberapa puluh menit
kemudian …
“yes selesai juga ..”
ucapku singkat, dibuku itu tertulis “Nisrina Dhanisa Anindya & Wira Rizaldy
Agatha” dengan ukiran tulisan yg rapi dan sangat bagus , dihias dengan tinta
gel berpernak-pernik , terlihat menarik seperti ukiran2 yg ada dilukisan ..
‘indah’
Malam harinya aku
tidak bisa tidur , “kenapa sih gw?” tanyaku pada diri sendiri . ‘jatuh cinta
kah? Entahlah ..’ seperti ada yg aneh , apa mungkin aku menyukai Dhanis?? Ya
begitulah sepertinya , tapi satu pertanyaannya, ‘apa dia juga menyukaiku (?)’
Percepat ..
#disekolah
Saat
itu masih sedikit yg baru datang disekolah , dan dikelas pun hanya ada beberapa
anak yg baru datang , termasuk Wira,Dhanis dan beberapa temannya yg ada di
dalam kelas . kebetulan Dhanis datang lebih awal karena ia mendapatkan giliran
piket kelas dan dihari itu Wira meminta sesuatu kepada Dhanis ,
“gw
piket nih, huh” ucap Dhanis pada dirinya sendiri,
Dhanis
pun segera meletakkan tas nya diatas bangku tempat duduknya , dan sambil menuju
ke arah rak tempat penyimpanan sapu dan barang2 untuk piket lainnya dan diapun
segera menyapu lantai kelas yg lumayan kotor , tiba2 Wira menghampirinya
“wey,
sibuk banget lu” ujar Wira pada Dhanis,
“ya
emang gini mau gimana lagi” jawab Dhanis sembari terus menyapu lantai,
“haha
iyaiya, eh gw minta nomer lu dong Nis” ucap Wira,
“buat?”
Tanya Dhanis singkat sambil menatap Wira,
“ya
gak apa2, kalau ada masalah tentang olahraga kan gampang nanti hubungin lu nya”
jawab Wira enteng,
“oh,
yaudah sebentar ya abis gw selesai nyapu” ucap Dhanis,
“okedeh”
jawab Wira singkat, dalam hatinya Wira begitu senang karena akan mendapatkan
nomer telepon Dhanis,
Dhanis
agak sedikit mempercepat gerakan menyapunya karena ingin memberi nomer
teleponnya pada Wira . setelah ia selesai meyapu Dhanis pun langsung
menghampiri Wira
“jadi
gak minta nomer gw?” Tanya Dhanis yg sekarang sudah berada disebelah Wira,
“jadi,
jadi, nih tulis disini ya” ucap Wira sambil mengeluarkan sebuah buku dan pulpen,
“hmm,
0ke” ujar Dhanis sambil menuliskan nomer teleponnya, “nih..” ucapnya singkat
setelah menuliskan nomernya ,
“sipdeh,
thanks ya” ujar Wira sembari tersenyum J,
“samasama”
jawab Dhanis sambil membalas senyum Wira,
Skip
..
#malam
hari dirumah Wira
Wira
sedang dikamarnya dan ia ingat bahwa didalam bukunya terdapat nomer telepon
Dhanis, sontak ia pun langsung ingin menghubungi Dhanis lewat sms,
“nah
ini nomernya, sms ah..” ucap Wira pada dirinya sendiri, Wira pun mengetik dan
menyimpan nomer telepon Dhanis dihandphonenya kemudian ia mulai menghubungi
Dhanis lewat sms,
VIA SMS =
Wira :
hai ,
Dhanis : maaf ini siapa?
Wira :
ini gw Wira .. save nomer hape gw ya
Dhanis : oh Wira, okedeh nanti gw save
Sampai
semalaman mereka terus saling membalas sms, hari demi hari berganti jadi
berminggu2 , mungkin itu adalah proses pendekatan mereka karena sudah terbukti
bahwa mereka saling menyukai , dan akhirnya Wira membulatkan niatnya untuk
menembak Dhanis,
Setelah
berminggu2 lamanya mereka memulai proses pendekatan , hari itu sabtu pada saat
setelah buka puasa tepatnya , jam 18.00 Wira menembak Dhanis lewat sms
VIA SMS =
Wira : Nis,
aku suka kamu. Mau gak jadi pacar aku?
Dhanis
tak membalas, mungkin ia sedang berfikir tentang diterimanya Wira atau tidak,
kemudian beberapa saat kemudian akhirnya Dhanis membalas sms Wira
Dhanis : alasan kamu nembak aku kenapa ?
Wira :
karena dari awal aku emang udah ada rasa yg gak jelas tentang perasaan aku
setiap dideket kamu, aku suka kamu Nis, tolong jawab pertanyaan aku ..
Dhanis
belum membalas lagi , handphone Wira mati dan akhirnya Wira mematikan
handponenya kemudian ia bawa handphonenya itu kemasjid karena ia ingin
melaksanakan sholat taraweh , setelah sampai dimasjid ia mengecek handphonenya
dan ternyata ada sms dari Dhanis .
Dhanis : iya, aku terima kamu Ra J
Betapa
bahagianya Wira melihat sms Dhanis tersebut, ia sangat senang sekali, tapi pada
saat ia ingin membalas sms Dhanis tiba2 handphonenya mati lagi , entah kenapa
mungkin batere handphonenya habis.
Skip..
Skip..
Skip..
#Disekolah
“hei..
J” sapa Wira pada Dhanis yg berada ditempat duduk
diluar kelas,
“eh ,
iya J” jawab Dhanis sembari membalas senyum Wira,
“kita
lari pagi pas hari minggu nanti yuk .. mau gak?” bujuk Wira sambil duduk
disebelah Dhanis,
“lari
pagi? Hmm insyaallah ya ..” jawab Dhanis singkat,
“iya,
kalau jadi nanti sms aku aja” ujar Wira,
“okedeh
, masuk kelas yuk , udah mau bel” jawab Dhanis sambil berdiri,
“Nis..”
panggil Wira,
Dhanispun
menengok kearah Wira dan Wirapun segera menarik tangan Dhanis,
“hey,
ini disekolah tauu” ucap Dhanis yg menyadari bahwa tangannya dipegang oleh
Wira,
“yaudah
yuk masuk kelas” jawab Wira sembari menggandeng tangan Dhanis, tak berlangsung
lama mereka langsung melepaskan gandengannya masing2 karena tak enak dilihat
teman2 satu kelasnya .
#Hari
Minggu
Dhanis
mengirim sms pada Wira, karena ia setuju tentang lari pagi itu . tepat jam 5
kurang ia mengirim smsnya .
“hey J” sapa Wira pada Dhanis yg sedang berdiri sendirian
didekat taman yg sudah mereka janjikan pada saat mengirim sms tadi,
“iya J” jawab Dhanis singkat,
“kita
keliling2 taman ini yuk” ajak Wira pada Dhanis,
“okedeh
ayo ..” ucap Dhanis,
Mereka
berjalan2 mengelilingi sekitar taman yg ada tidak jauh dari rumah mereka,
Dhanis tampak senang begitu juga Wira . mungkin kejadian hari itu tak akan
mereka lupakan selamanya karena itu adalah hal terindah didalam hidup mereka
masing2 .
PERCEPAT
……
**
VIA SMS =
Wira : hei
sayang , happy Anniv yg ke 6 bulan yaa :*
Dhanis : iya sayang , happy Anniv juga :*
Tak
terasa selama 6 bulan mereka menjalani hubungan berpacaran yg penuh dengan
lika-liku , banyak kejadian yg hampir membuat mereka mengakhiri hubungannya,
tapi semuanya sudah dilewati bersama dengan ketulusan hati mereka .